Budaya merupakan suatu tradisi yang diwariskan turun temurun dari nenek moyang. Sehingga menjadi identitas suatu daerah, sehingga menjadi pembeda ataupun ciri khas suatu bangsa.
Khusus di Sulawesi Selatan, terdapat banyak suku dan memiliki budaya masing-masing. Di antaranya budaya “sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi”. Budaya ini merupakan budaya yang menjadi ciri khas paling sering didengarkan dan diterapkan di Makassar.
Ini merupakan prinsip ataupun pegangan hidup orang Bugis-Makassar yang masih memegang teguh adat dan budaya yang masih kental.
Nilai-nilai kehidupan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Bugis-Makassar ini bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, merupakan sikap saling menghormati, menghargai, saling menasehati, mengingatkan dan saling memuliakan.
Prinsip inilah yang hingga saat ini dipegang erat dan diaplikasikan dalam bermasyarakat oleh masyarakat Bugis-Makassar juga untuk membangun pendidikan karakter, apalagi di tengah derasnya arus globalisasi.
Sebab bagi masyarakat Bugis, pendidikan karakter merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan. Berikut makna dari ketiga budaya Bugis-Makassar tersebut.
Sipakatau
Sipakatau merupakan sifat memanusiakan manusia. Artinya, sebagai manusia kita harus saling menghormati, berbuat santun, dan tidak membeda-bedakan dalam kondisi apapun tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan kepada sesama manusia. Konsep memanusiakan manusia juga merupakan sikap berpegang kepada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan nilai tali persaudaraan.
Sipakelebbi
Sipakalebbi merupakan sifat saling memuliakan atau menghargai. Sifat menghargai artinya manusia merupakan makhluk yang senang jika dipuji dan diperlakukan dengan baik dan layak. Dan sifat memuliakan memiliki arti sebagai larangan untuk melihat kekurangan yang ada pada diri orang lain.
Sipakainge’
Sipakainge’ merupakan sifat saling mengingatkan sesama manusia. Hal ini tidak terlepas dari kekurangan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri yang terkadang lupa. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita untuk saling mengingatkan satu sama lain ketika mereka lupa.
Keberadaan suku Bugis Makassar di Indonesia menjadi suku yang menganut banyak prinsip dan nilai-nilai kedaerahan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Prinsip dan nilai-nilai yang dijadikan kompas kehidupan suku Bugis Makassar sebagian besar tertuang dalam pendidikan karakter. Jadi dapat dikatakan bahwa nilai dan prinsip budaya lokal sebenarnya memiliki kaitan dengan pendidikan karakter. (*)