Tari Tradisional

Budaya adalah nilai tersendiri dari sebuah daerah, termasuk tari-tarian, kategori ini bisa memperkenalkan tari Makassar kepada generasi mendatang, dan wisatawan.

Tari Pepe'

Tari Pepe’ Rimakka’ berasal dari Desa Paropo, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-17, seiring dengan masuknya agama Islam ke tanah Makassar. Tari Pepe’ biasanya ditampilkan pada acara-acara adat, seperti pesta panen, maulid Nabi, dan pernikahan.

Tari Pakkarena

Tari Pakkarena dibawakan oleh empat orang penari perempuan yang mengenakan pakaian adat Makassar. Para penari akan menari dengan gerakan yang lembut dan gemulai, sambil memegang kipas di tangan mereka. Gerakan tarian ini menggambarkan kelembutan, keanggunan, dan kesopanan seorang perempuan Makassar.

Tari Paraga

Tari Paraga dimainkan oleh 6 orang laki-laki dengan pakaian adat passapu`, dipadu dengan baju kantiu dengan celana barocci, tari paraga memiliki keunikan tersendiri dengan memperlihatkan keterampilan/atraksi dalam memainkan bola raga (bola takraw) sebagai tarian.

Tari Gandrang Bulo

Nama “Gandrang Bulo” berasal dari dua kata dalam bahasa Makassar, yaitu “gandrang” yang berarti tabuhan atau pukulan, dan “bulo” yang berarti bambu. Menggunakan gendang bambu sebagai alat musik utama. Biasanya ditampilkan dalam acara-acara adat, seperti pesta pernikahan, sunatan, dan penyambutan tamu. Tarian ini juga sering ditampilkan dalam acara-acara resmi, seperti festival budaya dan upacara peringatan.

CARA BERMAIN KUTAMA

KUTAMA adalah permainan kartu yang dimainkan oleh minimal 2 orang. Jumlah kartunya adalah 32 buah, dengan 8 kelompok kartu yang masing-masing terdiri dari 4 kartu satuan.

Tugas pemain adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya kelompok kartu (kuartet) dari 8 kelompok kartu tersebut. Pemain yang berhasil mengumpulkan kuartet atau nilai terbanyak adalah pemenangnya.

1. Ajaklah minimal 2 orang teman agar jumlah minimal 3 orang terpenuhi sebelum mulai memainkan KUTAMA.
2. Kumpul dan satukan semua kartu ke dalam satu tumpukan, lalu kocok agar kategorinya teracak sebelum dibagikan.

3. Selanjutnya bagikan masing-masing empat kartu secara acak untuk tiap pemain. Sisanya dapat ditumpuk di tengah.

4. Untuk menentukan urutan memulai permainan, bisa dimulai dari pemain dengan usia paling muda atau bisa hompimpa.

5. Permainan dimulai dengan pemain yang mendapat urutan pertama meminta kartu kepada salah seorang pemain.

6. Untuk meminta kartu, pemain harus menyebut kategori utama dan nama kartu. Misal, Produk Khas lalu meminta kartu Sirup DHT.

7. Jika pemain yang dimintai kartu memiliki kartu yang diminta, ia harus menyerahkan pada pemain yang meminta.

8. Namun, jika tidak ada yang mempunyai kartu tersebut, pemain harus mengambil satu kartu dari tumpukan kartu yang masih ada.

9. Selanjutnya giliran akan berpindah pada pemain yang duduk di sisi kanan pemain pertama untuk melanjutkan permainan.

10. Tujuan utama dari setiap pemain adalah berusaha mengumpulkan empat kartu dalam satu kelompok kategori yang sama.
11. Jika ada yang berhasil mengumpulkan satu seri kategori berisi empat kartu maka artinya ia akan mendapatkan nilai.

12. Setiap pemain yang berhasil mengumpulkan satu seri meletakkan keempat kartu tersebut di hadapannya dan mendapat 1 nilai perseri.

13. Permainan dapat dikatakan berakhir ketika seorang pemain telah kehabisan kartu dan tidak ada kartu sisa di tumpukan.

14. Dalam hal ini, pemain yang berhasil mengumpulkan nilai terbanyak dalam satu periode permainan adalah pemenangnya.